BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Hakikat belajar dan pembelajaran
merupakan hal yang sangat penting untuk kita pelajari sebagai calon
pendidik. Banyak para pendidik yang
tidak mengetahui atau pun memahami hakikat belajar dan pembelajaran ini, sehingga
banyak pendidik yang menerapkan system pembelajaran tanpa mengetahui hakikat
belajar dan pembelajaran tersebut.
Agar dapat berkembangnya proses ataupun
system pembelajaran untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas, maka
diperlukan adanya pemahaman tentang hakikat belajar dan pembelajaran. Dan
sebagai pendidik kita juga harus mengetahui jenis-jenis belajar yang akan kita
gunakan untuk proses pembelajaran.
B. RUMUSAN
MASALAH
Adapun perumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1.
Apakah hakikat dan pengertian dari
belajar dan pembelajaran?
2.
Apa saja ciri-ciri belajar dan pembelajaran?
3.
Apa saja unsur-unsur belajar dan
pembelajaran?
4.
Apakah hasil dari belajar dan pembelajaran
itu?
C.
TUJUAN
Adapun
tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Dapat mengetahui dan menjelaskan hakikat
dan pengertian belajar dan pembelajaran itu
2.
Dapat mengetahui dan menjelaskan ciri-ciri belajar dan pembelajaran.
3.
Dapat mengetahui dan menjelaskan unsur-unsur
belajar.
4.
Dapat mengetahui hasil dari belajar dan
Pembelajaran.
BAB II
ISI
Sebelum
kita mempelajari hakikat belajar dan pembelajaran, terlebih dahulu kita
mengetahui Pengertian belajar dan Pembelajaran.
A.
PENGERTIAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1.Pengertian
Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata belajar diartikan sebagai usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. belajar
tidak hanya merupakan suatu aktifitas yang dilakukan saat berada di sekolah, di
universitas atau ditempat-tempat formal lain yang memberikan suatu
pembelajaran, karena sebuah ilmu dapat kita temukan dimana saja, dengan belajar
dapat merubah karakter seseorang baik itu berubah menjadi negative ataupun
positif, sesuai dengan Pembelajaran yang mereka dapat. Seperti yang dikatakan
oleh seorang ahli, Winkel mengatakan belajar adalah aktivitas mental atau
psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
nilai dan sikap. Jadi pada intinya kita sebagai makhluk yang diciptakan oleh TUHAN Yang Maha ESA
dengan sebuah akal, sehingga manusia mempunyai sebuah perasaan ingin tahu, dan
dengan perasaan ingin tahu maka manusia melakukan berbagai hal untuk
mendapatkan sebuah jawaban, dan upaya untuk mengenali dan ingin tahu, ini
merupakan hakikat belajar, belajar
merupakan panggilan hidup kita, bukan karena disuruh orang
tua/guru/dosen atau siapa-pun, tetapi merupakan konsekwensi logik dari kehidupan yang akan terus berlangsung
sepanjang hidup manusia. Tanpa belajar, kita tidak dapat melakukan ’proses
menjadi’ diri kita, sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia
Beberapa ahli mendefenisikan
tentang Pengertian belajar :
a. James
O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman.
b. Cronchbach
(Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar
adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman.
c. Howard
L. Kingskey (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
praktek atau latihan.
d. Drs.
Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.
e. Djamarah,
Syaiful Bahri, (Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
f. R.
Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) hal 22.
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku
g. Herbart
(swiss) Belajar adalah suatu proses pengisian jiwa dengan pengetahuan dan
pengalamn yang sebanyak-banyaknya dengan melalui hafaln
h. Robert
M. Gagne dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa: Learning
is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time,
and which is not simply ascribable to process a groeth. Belajar adalah
perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus
menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne
berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor
dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.
i.
Lester D. Crow and Alice Crow (WWW.
Google.com) Belajar adalah acuquisition of habits, knowledge and attitudes.
Belajar adalah upaya-upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan
dan sikap.
j.
Ngalim Purwanto (1992) (WWW. Google.com)
Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang
terjadi sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalaman.
k. Moh.
Surya (1997) : “belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan
oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya”.
l.
Witherington (1952) : “belajar merupakan
perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons
yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
m. Crow
& Crow dan (1958) : “ belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan,
pengetahuan dan sikap baru”.
n. Hilgard
(1962) : “belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul perilaku muncul
atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi”
o. Di
Vesta dan Thompson (1970) : “ belajar adalah perubahan perilaku yang relatif
menetap sebagai hasil dari pengalaman”.
2.Pengertian pembelajaran
Menurut istilah “Pembelajaran” sama dengan
“Intruction” atau “Pengajaran”. Pengajaran mempunyai arti cara ( Pembuatan )
mengajar atau mengajarkan. Pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian
belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama.
Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran
formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam
kelas. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pembelajaran adalah proses, cara
menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Pengertian
pembelajaran menurut beberapa ahli :
a. Duffy
dan Roehler (1989). Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan
menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan
kurikulum.
- Gagne dan Briggs (1979:3). Mengartikan
instruction atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung
terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
- Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dari pengertian
belajar dan pembelajaran di atas yaitu belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam
interaksi dengan lingkungannya dan Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.Jadi
dapat diketahui bahwa belajar adalah panggilan hidup dan memerlukan
instrumen-instrumen dalam proses belajar dan Pembelajaran.
Secara hakiki, sebagai orang beriman, kita meyakini
bahwa kehadiran kita di dunia ini atas kehendak Sang Pencipta, dibekali
sejumlah potensi (lengkap) untuk menjadi seseorang yang dimaksudkan olehNya.
Artinya,bila kita meminjam istilah teknik, cetak biru – ’blue print’
diri kita, ada pada Sang Pencipta; dan segala potensi serta perlengkapan yang
diperlukan untuk menjadi ’yang tercetak di blue print tersebut’ telah
dibekalkan dalam diri kita; sehingga kita dapat membangun diri ke arah
tersebut. Tentu saja, kita perlu mengenali-mencari tahu apa yang dibekalkan
kepada kita masing-masing; seperti apakah blue-print nya; perlengkapan
apa saja yang diperlukan untuk membangun-nya? Hal-hal apa yang masih perlu
ditambahkan, dari mana bisa diperoleh, bagaimana mendapatkannya?Mengapa
disain-nya demikian, untuk keperluan apa, untuk kepentingan siapa, dst. Upaya ’mengenali dan mencari tahu’ ini
menjadi amat penting, sebab merupakan prasarat untuk upaya ’menjadi’ orang yang sesuai dengan
yang dimaksudkan Sang Pencipta. Upaya mengenali dan mencari tahu’ ini merupakan
dasar hakikinya belajar dan Pembelajaran , upaya itu berlangsung terus menerus
sepanjang hidup .
Dengan demikian, belajar adalah panggilan hidup,
bukan karena disuruh orang tua/guru/dosen atau siapa-pun, tetapi merupakan konsekuensi logik dari kehidupan.
Tanpa belajar, kita tidak dapat melakukan ’proses menjadi’ diri kita, apalagi
diri kita sesuai fitrah, sesuai kehendak-Nya, yang saya yakin baik adanya.
B. CIRI-CIRI
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1. Ciri-Ciri Belajar
Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut :
- Adanya
kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif).
- Perubahan
itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan.
- Perubahan
itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan
terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
- Perubahan
tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak
karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.
2. Ciri-Ciri
Pembelajaran
Ciri-ciri
pembelajaran sebagai berikut :
1.
merupakan upaya sadar dan disengaja
2.
pembelajaran harus membuat siswa belajar
3.
tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan
4.
pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasilnya
C.UNSUR-UNSUR
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1. Unsur-Unsur Belajar
Unsur dinamis
dalam belajar adalah unsur – unsur yang dapat berubah dalam
proses belajar. Unsur – unsur itu
mungkin ada atau tidak dan mungkin melemah
atau menguat.
Adapun beberapa unsur itu adalah
sebagai berikut :
a.
Motivasi
dan upaya memotivasi siswa
b.
Bahan
belajar dan upaya penyediaannya
c.
Alat
bantu belajar dan upaya penyediaannya
d.
Suasana
belajar dan upaya pengembangannya
e.
Kondisi
subyek yang belajar dan upaya penyiapan serta peneguhannya
2.Unsur-Unsur Pembelajaran
Unsur
Dinamis Pembelajaran Kongruen dengan Unsur Dinamis dalam Proses belajar siswa.
Unsur dinamis yang ada pada guru utamanya adalah motivasi menjadi pendorong
untuk mau dan berusaha membelajarkan siswa, yaitu untuk dapatnya siswa meraih
tujuan pembelajaran. Demikian juga pada siswa, terdapat unsur dinamis, salah
satunya adalah motivasi. Motivasi dalam hal ini menjadi pendorong atau
penggerak dari dalam diri siswa.
a. Motivasi untuk membelajarkan
siswa
Membelajarkan
berarti membuat siswa belajar atau mengusahakan siswa belajar.
Motivasi adalah
salah satu prasyarat yang sangat penting dalam belajar.
Guru di dalam
membelajarkan siswanya hendaknya berperan mendorong,
motivator, agar
motif – motif yang positif dibangkitkan dan ditingkatkan dalam
diri siswa
.
b. Kondisi guru
agar dapat siap membelajarkan siswa
Untuk
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik maka seorang guru harus mempunyai
kompetensi yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dewasa ini. Menurut W. Robert
Houston dalam buku Kompetensi Mengajar dan Guru ( 1979,hal.3 ) disebutkan bahwa
“Competence” ordinarily is defined as “adequacy” for a task or as “possession
of require knowledge, skill, dan abilities”.
D. HASIL
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Menurut
Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003), perubahan perilaku yang merupakan hasil
belajar dapat berbentuk :
- Informasi verbal, yaitu penguasaan informasi
dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya
pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.
- Kecakapan intelektual, yaitu keterampilan
individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan
simbol-simbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam
keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan
(discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan
hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan
masalah.
- Strategi kognitif, yaitu kecakapan individu
untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya.
Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan
mengendalikan ingatan dan cara – cara berfikir agar terjadi aktivitas yang
efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran,
sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran.
- Sikap, yaitu hasil pembelajaran yang berupa
kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan.
Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan
memberikan kecenderungan vertindak dalam menghadapi suatu obyek atau
peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai
pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.
- Kecakapan motorik, yaitu hasil belajar yang
berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.
Sementara
itu, Moh. Surya (1997) mengemukakan bahwa hasil belajar akan tampak dalam :
- Kebiasaan, seperti : peserta didik belajar
bahasa berkali-kali menghindari kecenderungan penggunaan kata atau
struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan
bahasa secara baik dan benar.
- Keterampilan, seperti : menulis dan berolah
raga yang meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu
memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.
- Pengamatan, yakni proses menerima, menafsirkan,
dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara
obyektif sehingga peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar.
- Berfikir asosiatif, yakni berfikir dengan cara
mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat.
- Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan
prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan
kritis seperti “bagaimana” (how) dan “mengapa” (why).
- Sikap yakni kecenderungan yang relatif
menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau
barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.
- Inhibisi (menghindari hal yang mubazir).
- Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu.
- Perilaku afektif yakni perilaku yang
bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang,
benci, was-was dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Belajar
adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku, baik
potensial maupun aktual. Perubahan tersebut berbentuk kemampuan baru yang
dimiliki dalam waktu lama dan terjadi karena usaha sadar yang dilakukan oleh
individu yang sedang belajar. Dengan demikian, belajar adalah panggilan hidup
kita, bukan karena disuruh orang tua/guru/dosen atau siapa-pun, tetapi
merupakan konsekwensi logik dari
kehidupan. Tanpa belajar, kita tidak dapat melakukan ’proses menjadi’
diri kita, apalagi diri kita sesuai fitrah, sesuai kehendak-Nya.
B.
SARAN
Sebagai
seorang guru kita wajib mengetahui arti tentang belajar dan Pembelajaran,
DAFTAR
PUSTAKA
Budiningsih, Asri.
2005. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati,dan Mudjiono.
2009. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.
Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto.2003.BELAJAR DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA. Jakarta : Rineka Cipta.